Pusaka Trisakti: PDIP Usung Ahok Bukan Haram, Tapi Makruh

Pusaka Trisakti: PDIP Usung Ahok Bukan Haram, Tapi Makruh - Hallo sahabat Chord Gitar Indonesia, Pada sharing Kunci gitar kali ini yang berjudul Pusaka Trisakti: PDIP Usung Ahok Bukan Haram, Tapi Makruh, saya telah menyediakan lirik lagu lengkap dengan kord gitarnya dari awal lagi sampai akhir lagu. mudah-mudahan isi postingan kunci gitar yang saya tulis ini dapat anda pahami. okelah, ini dia chord gitarnya.

Penyanyi : Pusaka Trisakti: PDIP Usung Ahok Bukan Haram, Tapi Makruh
Judul lagu : Pusaka Trisakti: PDIP Usung Ahok Bukan Haram, Tapi Makruh

lihat juga


Pusaka Trisakti: PDIP Usung Ahok Bukan Haram, Tapi Makruh

Artikel Politik,

POSMETRO INFO - Dinamika yang berkembang diantar elit dan kader PDIP dalam pilgub DKI 2017 adalah biasa. Sebagian elit mendukung Ahok sebagai calon gubernur dengan didampingi kader PDIP sebagai wakil gubernur. Sebagian lainnya mendukung calon gubernur yang berasal dari internal PDIP seperti Risma, Djarot ataupun Boy Sadikin.

Menanggapi hal tersebut, lembaga penyokong kebijakan Jokowi-JK Pusat Kajian (Pusaka) Trisakti mengungkapkan bahwa dinamika yang terjadi di PDIP terhadap usung-mengusung calon itu hal yang biasa. Partai berlambang banteng gemuk dengan moncong putih itu  memiliki banyak stok kader-kadernya di daerah yang sudah teruji di mata masyarakat.

"Soal koalisi cawagub partai lain atau tidak dalam pilgub itu bukan prinsipil. Kalau pun PDIP mengusung calon gub-wagub sendiri yang kredibel di mata masyarakat dan disegani oleh kader PDIP itu bisa memacu militansi akar rumput," kata Direktur Eksekutif Pusaka Trisakti, Fahmi Habsyi di Jakarta, Jumat (24/06/2016).

Mengenai kemungkinan peluang Ahok dalam pilgub 2017 diusung oleh PDIP nanti, ia mengatakan peluang itu sangat kecil walaupun segala kemungkinan bisa berubah dikarenakan beberapa hal.

Pertama, meledaknya soal kasus korupsi Reklamasi yang menimbulkan skandal aliran uang "Temen Gate" dan lingkaran dekatnya yang berpotensi jadi 'bola liar' berimplikasi hukum, dan menimbulkan  delegitimasi terhadap integritas Ahok dimata publik hingga 2017.

"Kedua, Bu Mega sangat pertimbangan dan selalu menegaskan kepada kader partai soal track record loyalitas terhadap program dan ideologi partai. Ahok pola pendekatan kebijakannya selama gubernur sering bertubrukan dengan basis tradisional PDIP," ujar Fahmi yang juga kader PDIP ini.

"Kalau Ahok kan cenderung pragmatis karena sudah cukup malang-melintang bersafari berbagai baju partai politik berbeda sejak jadi Bupati, DPR hingga Wagub belum tahu nanti baju apa pas maju Gubernur. Sulit mengharapkan militansi kader dan simpatisan PDIP di akar rumput," kata Fahmi.

Ia mengungkapkan poin ketiga, falsafah hidup Ahok yang belum dimilikinya yaitu "jangan menilai diri melebihi harga kurs", artinya dalam menempatkan dirinya seakan-akan bahwa dia mengagung-agungkan kualitas kepemimpinannya dan komitmennya yang bersih dan lurus-lurus aja sehingga layak diusung dengan atau tanpa dukungan partai politik, serta tidak berkepentingan apakah ideologi partai tersebut layak diperjuangkan atau tidak.

"Pertanyaannya apakah independen nya Ahok melalui pengumpulan dukungan KTP sudah didasari dari kesadaran politik rakyat atau hanya didesain melalui dukungan semu? Termasuk 'jargon bersihnya' yang tidak pernah memanfaatkan fasilitas jabatan. Masih perlu diuji dalam skandal aliran uang "Temengate" yang lagi ramai sekarang apakah Ahok mengetahui atau merestuinya," imbuh Fahmi.

"Saya pikir jikalau PDIP mengusung Ahok analoginya tidak haram tapi makruh, yang jika tidak dilakukan akan sangat bermanfaat secara politis dalam menegaskan sikap PDIP sistem demokrasi berbasis partai politik juga pendidikan politik partai dan kader soal komitmen ideolog," ujarnya.

Ia menambahkan rakyat Jakarta perlu pemimpin baru yang lebih humble (rendah hati) tapi solutif serta pribadi yang lebih artikulatif dan "meng-wongke" dalam mewujudkan kebijakan pembangunan. Menurutnya, Ahok berbeda dengan Jokowi dalam background politik serta pola komunikasi politiknya.

"Kita percayakan saja pada intuisi politik dan wisdom nya Bu Mega dalam memutuskan kader PDIP yang mana yang akan di-rising star kannya dalam pilgub nanti," pungkasnya. (rn)


Demikianlah Artikel Pusaka Trisakti: PDIP Usung Ahok Bukan Haram, Tapi Makruh

Sekian Kunci gitar Pusaka Trisakti: PDIP Usung Ahok Bukan Haram, Tapi Makruh, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan Chord gitar lagu kali ini.

Anda sedang membaca artikel Pusaka Trisakti: PDIP Usung Ahok Bukan Haram, Tapi Makruh dan artikel ini url permalinknya adalah https://duniakompilasiberita.blogspot.com/2016/06/pusaka-trisakti-pdip-usung-ahok-bukan.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.

0 Response to "Pusaka Trisakti: PDIP Usung Ahok Bukan Haram, Tapi Makruh"

Post a Comment